Saturday, July 17, 2010

Back to the blog



Hahahaii.. Lama juga aku gak aktif di blog. Selain alasan udah kelas 3 (yang masih males juga), ada alasan lain yaitu.. males. hahahaha.. Dan aku berterima kasih buat permen sunduk udah ngasih kabar dan ngirimi aku award. Walaupun gak begitu paham tapi okelah, aku pasang awardnya. sekali lagi makasih.. hihihii..

Saturday, March 13, 2010

Cerita cinta di SMA (Pacaran)


Pacaran.... Bukanlah menjadi suatu hal yang asing lagi bahwa sekarang banyak siswa khususnya siswa SMA yang telah berstatus "pacaran". Dengan alasan rasa cinta yang sangat besar, mereka rela membagi hidup mereka dengan orang yang mereka sayang.

Tidak salah memang kalau banyak siswa SMA yang berpacaran karena memang dalam berpacaran ada sisi positif bagi siswa itu sendiri. Apalagi pada tahap remaja ini mereka sangat ingin merasa diperhatikan. Mungkin kita sudah tidak asing lagi mendengar "sayang udah makan belum?". "Sayang lagi apa?" atau "Sayang gak kenapa-kenapa kan?" itu adalah salah satu contoh perhatian yang diberikan seseorang kepada pacarnya. Dan itulah salah satu faktor pendorong "terjadinya" pacaran.

Tapi pacaran juga ada efek negatifnya, apalagi kalau berlebihan dalam kelakuannya. Seringkali terjadi kasus-kasus negatif dalam berpacaran. Contohnya MbA (Married by Accident). Istilah itu begitu populer di kalangan para "maniak" pacaran. Dengan alasan rasa cinta, mereka rela melakukan apa yang seharusnya belum boleh mereka lakukan.

Dan sekolah mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kepada mereka tentang hal-hal yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dan cobalah untuk menjadi "tempat" curhat bagi mereka. BP di sekolah bukanlah seperti polisi yang selalu memberi hukuman. Tapi BP juga berfungsi untuk membantu masalah siswanya. Dan yang paling penting adalah kesadaran dari dalam siswa itu sendiri. Jika siswa tidak bisa diajak bekerja sama, maka semua usaha untuk merubah siswa tersebut hanya sia-sia saja.

Wednesday, March 3, 2010

Sekolah Oh Sekolah


Sekolah.. Tempat berkumpulnya generasi muda untuk menambah ilmu. tempat para calon penopang negara mencari pengetehauan. Dan sekolah juga tempat yang berisi perbedaan sosial dan tingkah laku sosial.

Tak bisa dipungkiri zaman sekarang ini banyak anak (terutama remaja) yang mulai menunjukkan sikap anarki dan tidak mau diatur di sekolah. Banyak kenakalan yang dilakukan para remaja dari hal yang paling kecil seperti membolos sampai hal yang sangat mengkhawatirkan sepeti mencuri dan masih banyak yang lainnya (tidak enak mau disebutin. Hehehe..)

Di sinilah peran sekolah untuk membentuk para siswanya menjadi karakter yang baik, menjadi siswa yang bermoral baik, dan menjadi siswa yang patuh pada peraturan.

Sekarang ini, ilmu bukan lagi menjadi sesuatu yang "nomor 1" di kehidupan sehari-hari. Tapi moral, etika, dan tingkah laku juga menjadi sesuatu yang amat penting, Siswa yang berperilaku baik, sopan, dan mudah membawa diri pasti akan disenangi banyak orang dimanapun dia berada. Oleh karena itu demi membentuk siswa yang baik, maka sekolah harus bisa membimbing para siswanya untuk menjadi karakter yang bisa diharapkan.

Friday, February 26, 2010

HP - Pisau bermata dua


Pemakaian teknologi dalam lingkungan sekolah sudah merupakan suatu hal yang wajar dan sudah menjadi seperti kebutuhan primer bagi setiap sekolah. Dengan alasan untuk menunjang kegiatan pembelajaran, berbondong-bondong sekolah memasang teknologi komunikasi mulai dari telepon sampai wi-fi. Bukan hal yang salah memang mengingat teknologi komunikasi terbukti telah membawa pengaruh khususnya di dunia pendidikan. Tapi bak pisau bermata dua, teknologi tersebut mungkin bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak pas untuk dilakukan.

Contohnya adalah HP. Para orang tua membelikan anak mereka HP dan mengizinkan anak mereka membawa HP ke sekolah dengan alasan agar mereka bisa memantau keadaan anak mereka dan agar tidak lost contact dengan anak mereka. Tapi lain halnya dengan anak mereka. Para anak kadang kala memanfaatkan HP sebagai bentuk pelanggaran di sekolah seperti smsan saat kegiatan belajar mengajar, atau mungkin dengan bantuan wi-fi yang sudah terpasang di sekolah, mereka bisa mengakses internet dan membuka hal-hal yang belum pantas dilihat oleh anak seumuran mereka.

Lantas bagaimana agar para pelajar bisa mengurangi (syukur bisa berhenti) pemakaian HP di kegiatan belajar mengajar? Itu kembali kepada anak itu sendiri. Bagaimanapun upaya dari pihak sekolah maupun orang tua tetap tidak akan berubah jika anak tidak mau merubah diri mereka sendiri. Oleh karena itu, sadarkan para pelajar tentang pentingnya suatu aturan. Ajarkan kepada mereka kalau ingin melakukan sesuatu harus melihat waktu dan kondisi yang tepat. Dan juga arahkan kegiatan para pelajar ke arah yang bersifat membangun seperti berolahraga atau mungkin kegiatan sosial. Jadi pikiran dan tenaga mereka tidak selalu tertuju kepada HP.

Recent Posts

About Me

My photo
Kenapa aku hidup? Hanya untuk numpang lewat..

Followers

JavaScript Free Code

Recent Comments