Tidak semua pengalaman harus diambil dari bagaimana kita melangkah kedepannya, tapi bisa pula saat kita berjalan dan terus melangkah dan kita tiba-tiba berbalik, kita menemukan suatu pengalaman yang ternyata bisa membuat kita merasa senang dan sulit ini untuk melupakannya. Bersiaplah untuk menggeleng-gelengkan kepala, karena cerita ini baru saja kumulai.
Ya. Dimulai seperti biasa, aku melewati pintu lobi kampusku dengan langkah gontai. Hari yang biasa, suasana yang biasa, waktu yang biasa, tidak ada yang istimewa. Saat itu juga aku dipanggil temanku untuk mencoba naik lift. Maklum kami mahasiswa baru dan lift itu jarang dihidupkan, maka kami iseng-iseng mencobanya.
Kami mulai masuk ke lift seperti banteng dikejar singa, karena saking terburu-burunya. Lalu kami menekan tombol nomor 4, dan lift pun mulai merangkak naik. Kami yang di dalam lift hanya bisa tertawa terbahak-bahak karena keudikan kami sendiri. Ketika lift berhenti dan pintunya terbuka, berpasang-pasang mata dan mulut-mulut bengong diluar melihat sekawanan anak muda yang tertawa keras dari dalam lift. Sungguh memalukan sangat jika mengingat kejadian itu, tapi sudah kepalang tanggung, sudah malu juga, kami membiarkan orang-orang diluar melihat kami.
Seketika temanku langsung menutup lift dan mengarahkan liftnya ke basement untuk mengambil motor dan pulang. Di sepanjang turunnya lift, kami hanya bisa tertawa dan terus tertawa mengingat ketololan kami, dan sampai di basement pun kami masih tetap tertawa terbahak-bahak.
Baiklah, mungkin itu dulu pengalaman dariku. Lain kali akan kuceritakan pengalaman yang lain. Sekian dan terima kasih.
No comments:
Post a Comment