Friday, May 18, 2012

(18 Mei 2012) Keluarga #31harimenulis

Kalian pernah menonton film Slumdog Millionaire? Kalau belum cobalah tonton. Kecoak yakin tidak akan ada yang bisa tidak menangis, atau minimal miris hatinya. Di film itu ada satu adegan dimana Salim rela mati ditembak agar saudaranya, Jamal bisa bersatu lagi dengan Latika. Lalu ada satu lagi adegan dimana ibunya Jamal dan Malik menyuruh anaknya kabur saat kerusuhan antara kaum Hindu dan Islam. Mungkin kalian bingung, sebenarnya apa yang akan kecoak katakan ini? Apa yang akan kecoak analogikan di film ini?

Sehari yang lalu, ada teman kecoak yang ingin ikut menumpang di rumah kecoak. Alasannya agar lebih dekat ke kampus. Dan dia membawa keluarganya untuk melihat-lihat rumah kecoak. Sebagai makhluk yang beradab tentu kecoak memperlakukan mereka sebagai tamu yang baik (kecuali soal menyuguhkan minum. Itu yang tidak kecoak lakukan. Alasannya? Repot. Hahaha...). Disitu kecoak bisa melihat bagaimana keluarga yang “benar-benar menjadi sebuah keluarga.” Sudah mulai tahu apa yang akan kecoak katakan?

Ya, keluarga. Tidak ada yang tidak punya keluarga di dunia ini, entah itu keluarga kandung, keluarga angkat, ataupun keluarga yang tidak “formal”, definisinya (seperti biasa, menurut kecoak) yaitu keluarga yang terbentuk karena lingkungan. Bahasa Indonesianya keluarga karena kebiasaan, seperti keluarga berdasar sesama pekerjaan, atau bisa juga pertemanan, yeah, something like that.

Lalu pertanyaannya, bagaimana hubungan kalian dengan keluarga? Apa baik-baik saja? Atau sebaliknya? Pernah tidak kalian berada dalam satu situasi dimana kalian merasa “hening” di keluarga kalian? Seperti kalian ada tapi tidak dianggap, pernah merasa seperti itu? Kalau memang pernah, kalian punya masalah (pinjam kata-katanya salah satu dosenku. Hahaha...).

Mungkin sudah banyak yang bilang seperti ini “keluarga itu bagaikan sebuah kapal besar. Dimana ayah adalah nahkoda, ibu adalah navigator, dan anak-anaknya adalah kru kapalnya. Jika satu saja tidak bisa bekerja sama, tenggelamlah kapal itu.” Memang benar, karena ada satu saja anggota keluarga yang “menyimpang” dari perannya, bisa dipastikan keluarga itu tidak akan lama lagi utuhnya. Jadi alangkah baiknya jika kalian ada masalah dengan keluarga, ajaklah mereka keluar, menghabiskan waktu bersama, menjelaskan masalah yang sedang terjadi, dan akhirnya menyelesaikannya. Jangan cuma diam dan menunggu anggota keluarga lain yang memulai. Diam tidak selalu bisa menyelesaikan keadaan, bahkan bisa membuat situasi lebih buruk lagi.

Jadi bagi kalian yang sedang masa-masa keheningan dalam keluarga, berhentilah membaca tulisan ini dan berlarilah ke orang tua kalian untuk membicarakan masalahnya. Awalnya agak, oke mungkin sangat menakutkan. Tapi itu sepadan karena akhirnya kalian bisa berhenti untuk tidak menganggap ada anggota keluarga lain. Hope you have a good family. Adios...

No comments:

Post a Comment

Recent Posts

About Me

My photo
Kenapa aku hidup? Hanya untuk numpang lewat..

Followers

JavaScript Free Code

Recent Comments