Angka 4 adalah angka sial dalam kebudayaan Jepang, karena angka 4 dalam bahasa Jepang berarti shi yang bisa diartikan juga sebagai mati. Untuk itulah kenapa banyak sekali yang menghindari penggunaan angka ini. Contohnya saja anime-anime dari Jepang, lihat saja tokohnya. Kebanyakan terdiri dari 1, 2, 3, dan 5. Jarang sekali ada tokoh yang terdiri dari 4 orang.
Entah ini sial atau anugerah, atau mungkin anugerah yang sial, kecoak mempunyai hubungan yang erat dengan angka 4. Kesialan pertama, kecoak lahir pada tanggal 4. Kesialan kedua, kecoak lahir pada bulan keempat, yaitu April. Sudah menjadi double jinx bukan? Meskipun kecoak tidak percaya dengan sesuatu-yang-tidak-bisa-diukur seperti itu, tapi entah bagaimana, tiap tahun bulan April selalu memberikan “anugerah yang “sial” untuk kecoak. Intinya dalam bulan April kecoak memang mendapatkan kesenangan, tapi tidak lama kecoak pasti akan mendapat kesialan.
Ini contohnya, sekitar tahun 2009. Tanggal 4 April kecoak mendapatkan kado yang tidak akan terlupakan. Sudah menyiapkan semua rencana agar bisa menghabiskan waktu dengan pacar, tapi tepat saat itu juga dia minta putus. Itu cuma salah satu contoh saja, kawan. Tidak enak untuk diceritakan semua.
Tapi seperti sudah menciptakan antibodi lalu membuat tubuh menjadi kebal, kecoak sudah menganggap anugerah yang sial ini sebagai hal yang biasa saja. Biarlah Tuhan saja yang menyusun nasib kecoak seperti puzzle yang rumit, karena kecoak tidak memiliki kuasa atas hal itu. Bahkan, menurut kecoak puzzle itu tidak akan bisa disusun Tuhan dan tetap menjadi sesuatu yang rumit yang kecoak dinamakan “The Duplicate of Four.”
No comments:
Post a Comment