Bagi kecoak, laptop dan handphone sudah menjadi keluarga sendiri. Bahkan sering kecoak anggap handphone adalah istri pertama dan laptop adalah istri kedua (setidaknya istri seperti itulah yang bisa aku miliki secara sah, poligami pula). Jam ini, kecoak bergumul dengan handphonenya. Mencari “misteri” yang mungkin ada di dalamnya. Beberapa jam kemudian, kecoak mulai berpindah ke laptopnya, untuk menghukum beberapa virus atau menceburkan diri ke dunia maya. Karena itu ketika ditanya apa yang akan kecoak selamatkan dulu kalau terjadi kebakaran? Kecoak jawab laptop dan handphone, karena kalau kecoak mati setidaknya ada “media” yang bisa mengenang kematian si kecoak. So much win.... hahahaha....
Ya, kecoak memang suka dengan hal-hal berbau gadget. Karena untuk beberapa alasan, kecoak memang lebih nyaman hidup di depan layar daripada harus memiliki jarak setengah meter dari lawan bicara. Kadang si kecoak bisa bercerita panjang lebar di depan layar laptop tapi tidak bisa berbicara sebarang lima menit di depan kelas. Memang, si kecoak sering merasa gugup menjadi pusat publik. Itu juga satu alasan mengapa kecoak lebih baik “menghilang” dari kenyataan tapi “ada” dalam kehilangannya.
Akibatnya, sekarang kecoak memiliki dua dunia. Dunia nyata dan dunia di-depan-layar-gadget (kecoak menyebutnya dunia teknis. Jangan tanya kenapa. Kecoak juga tidak tahu. Hehehe...). Dan sampai sekarang pun, kecoak masih sering terjebak dunia mana yang menjadi main world si kecoak? Karena si kecoak sendiri merasa butuh dunia nyata agar bisa tetap waras setelah berkubang di dunia tenis. Tapi kecoak juga membutuhkan dunia teknis karena dirasa bisa sebagai “cermin” bagi kecoak untuk berbicara kepada dirinya sendiri.
Akhirnya, kecoak tetap tidak bisa memberikan gambaran apa yang paling utama buat kecoak. Karena semua dunia yang kecoak tempati membuat kecoak nyaman. Itu cukup bagi kecoak. Memang, tidak ada tempat yang senyaman dunia sendiri. Tidak penting duniamu seperti apa, yang terpenting bagaimana kita dibentuk oleh dunia kita.
Kalau saja laptop dan handphone kecoak bisa ngomong. Bisa-bisa kecoak benar-benar meninggalkan dunia nyatanya dan bergabung dengan dunia teknisnya. Siapa tahu....
No comments:
Post a Comment